1. Ubuntu
Ubuntu adalah distro Linux turunan Debian yang dikembangkan dengan tujuan utama menjadi distro Linux destop yang mudah digunakan dengan rilis stabil setiap 6 bulan sekali. Ubuntu berasal dari kata dalam bahasa Afrika Kuno ubuntu yang maknanya kemanusiaan untuk semua (humanity towards others). Ubuntu
sangat populer karena kemudahannya dan dukungan komuntas yang besar. Ubuntu selain memiliki apt yang amat praktis, juga mewarisi dpkg (Debian
Packager) dan GDebi untuk mengelola program (paket) di dalam sistem. Ubuntu juga mewarisi katana bernama Synaptic yang merupakan tampilan grafis untuk apt yang
mampu mempermudah pemakaian apt sehingga pengguna bisa cari cawang instal program dengan sangat gampang. Synaptic menjadi aplikasi yang diandalkan untuk instalasi program di Ubuntu. Tidak cuma mewarisi. Ubuntu adalah hasil kolaborasi raksasa tim pengembang dari Canonical dan pengguna di seluruh dunia baik melalui dunia nyata maupun melalui internet. Ubuntu tersedia dalam versi destop, server, dan netbook; arsitektur yang didukung 32 bit dan 64 bit; dan mendukung lebih dari 55 bahasa
termasuk Indonesia.
2. Blankon
Blankon adalah distro turunan Ubuntu yang dibuat oleh anak-anak Indonesia dengan sasaran pengguna di Indonesia. Filosofi Blankon adalah harapan perubahan pengguna dari 0 (kosong) menjadi 1 (berisi). Blankon adalah distro dengan sifat serba ada-sederhana (simple-allinone) maksudnya sederhana cukup 1 CD instaler dan sudah bisa macam-macam pekerjaan umum di Windows ketika dipakai. Blankon dilengkapi fitur multimedia, dukungan penulisan aksara daerah (aksara Bali, Sunda, Lontara, Batak
Toba, Rejang, dan Jawa), Blankon Panel buatan Tim Blankon, menggunakan tampilan Bahasa Indonesia untuk sosialisasi istilah komputer, dan lain-lain. Blankon adalah
distro Linux Indonesia yang hidup dengan napas nasionalisme. Blankon juga tersedia dalam versi Sajadah (Islami).
Sedikit kutipan dari situs resminya:
“Pengembangan BlankOn bukan semata-mata ingin membuat distribusi Linux baru, namun lebih dimotivasi oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam kemampuan pengembangan perangkat lunak bebas/terbuka. Yang pada hakikatnya merupakan salah ciri khas bangsa Indonesia yang memiliki semangat bergotong-royong.“
3. Debian GNU/Linux
Debian adalah distro Linux buatan Ian Murdock yang populer akan kestabilannya. Debian merupakan induk dari Ubuntu, knoppix, Linux Mint, MEPIS, Dream Linux, Damn Small Linux, dan lain-lain. Nama Debian merupakan gabungan dari Debra (kekasih yang kemudian jadi istri) dan Ian. DDebian lebih cenderung populer untuk server daripada untuk destop meskipun versi destopnya 32juga baik. Debian dikenal punya instaler raksasa (8 DVD atau 52 CD untuk Debian 6 Squeeze) yang menjadikannya lebih mudah bagi programer.Nama-nama rilis Debian diambil dari tokoh-tokoh animasi Toy Story semisal Lenny. Instaler Debian macam-macam: CD, DVD, netins (ISO CD/DVD/flash disk untuk instal Debian dari internet atau LAN). Arsitektur yang didukung di antaranya amd64, armel, kfreebsd-i386, kfreebsd-amd64, i386, ia64, mips, mipsel, powerpc, dan sparc.
4. OpenSUSE
OpenSUSE adalah distro versi komunitas untuk SUSE Linux Enterprise. OpenSUSE berasal dari Jerman. OpenSUSE disponsori oleh Novell, AMD, IP 33Exchange, dan B1 System Gmbh. SuSE, perusahaan yang pertama membuat SUSE Linux Enterprise. OpenSUSE ditujukan untuk semua kelas pengguna mulai awam hingga sangat mahir.
OpenSUSE tersedia untuk destop, server, dan laptop Ia bisa diinstal dari CD, DVD, ataupun flash disk. OpenSUSE mendukung arsitektur 32 bit dan 64 bit. OpenSUSE
5. Slackware
Slackware adalah salah satu distro Linux tertua dan satusatunya distro tertua yang masih dikelola sampai sekarang. Slackware adalah karya Patrick Volkerding dari perusahaan Slackware Linux, Inc. Slackware merupakan 34turunan dari Softlanding Linux System (SLS), distro Linux pertama di dunia yang kini telah tiada. Slackware pertama kali dirilis pada tahun 3. Slackware dibuat dengan tujuan utama stabilitas dan kemudahan desain serta menjadi distro Linux yang paling mirip Unix. Nama Slackware berasal dari slack (Inggris: kendor) yang asalnya memang Slackware dibuat tidak dengan keseriusan. Slackware terutama dibuat untuk arsitektur 32 bit. Baru Slackware 13 yang mendukung 32 bit dan 64 bit. Slackware merupakan distro yang konsisten menerapkan prinsip kebebasan Free and Open Source Software sehingga pengguna tidak bisa langsung memutar musik karena paket yang terkekang (codec MP3 atau MP4) tidak disediakan dalam CD instalasinya tetapi bisa diinstal dari repositori.
6. Linux Mint
Distro turunan Debian dan Ubuntu yang disebut-sebut sebagai distribusi Linux out of the box. Mint berasal dari Irlandia. Adalah Clement Lefebvre sebagai bapak Mint. Tujuan Linux Mint adalah memproduksi sistem operasi yang modern, elegan, dan nyaman yang powerful sekaligus mudah digunakan. Mint merupakan salah satu distro paling populer di dunia bersama Ubuntu. Mint menyertakan codec multimedia dalam CD instalasinya sehingga pengguna dapat langsung memutar MP3 dan Adobe Flash. Mint memang beda dengan distro lain ketika ia memiliki tim tersendiri untuk membuat aplikasi-aplikasi khusus untuk Mint. Mint memiliki manajer paket tersendiri (beda dengan Ubuntu), cara instal sendiri, manajer pembaruan sendiri (juga beda dengan Ubuntu), domain blocker (memblokir situs internet tertentu), menu utama sendiri (juga beda), peralatan backup (ini tidak ada di Ubuntu), manajer unggah ( upload manager; tidak ada di ubuntu), sebuah pengatur destop (Ubuntu punya tapi terpecah-pecah), dan layar pembuka yang juga beda. Mint punya sistem instal program yang beda, yaitu pengguna bisa melihat keseluruhan
program yang tersedia di Mint Software Portal (baca: repositori) secara luring/offline lalu pilih dan instal. Program yang bisa diinstal di Ubuntu juga bisa diinstal di Mint. Mint pun sanggup menggunakan repositori Ubuntu maupun menginstal dari GetDeb. Semua fiturnya anggun dan sangat memudahkan pengguna.
7. Red Hat Enterprise Linux
Adalah Red Hat Linux (RHL) yang merupakan distro komersial namun gratis diunduh buatan perusahaan Red Hat Inc. yang pada tahun 2003 dihentikan pengembangannya lalu dilanjut dengan nama Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Red Hat Linux berasal dari Amerika Serikat. Red Hat Linux (RHL) adalah distro pertama di dunia yang memakai teknologi instalasi RPM Package Manager dari Red Hat yang kemudian diikuti oleh RHEL, Mandriva, dan openSUSE. RHEL merupakan distro komersial (tidak gratis) untuk penggunaan enterprise/perusahaan sedangkan Red Hat membuat Fedora sebagai versi komunitas (gratis) sebagai acuan RHEL untuk terus peka dengan teknologi terbaru. RHEL dibuat untuk mesin mainframe, server, dan superkomputer. RHEL mendukung arsitektur 32 bit dan 64 bit yaitu x86, x86-64, IA-64; POWER; S/390; dan z/Architecture. RHEL
merupakan platform resmi untuk sertifikasi Red Hat Certification Center. Komersialnya RHEL maksudnya pengguna bisa membayar untuk memperoleh dukungan teknis dari Red Hat. RHEL dibagun ulang oleh programer di seluruh dunia menjadi distro CentOS, Oracle Enterprise Linux, Scientific Linux (buatan FNAL dan CERN) , dan sebagainya.
8. Fedora
Fedora Core adalah nama dulunya hingga versi 6 dan mulai versi 7 ia bernama Fedora. Fedora adalah distro buatan Red Hat Inc. yang dibuat sebagai distro versi komunitas (gratis) dari RHEL. Meskipun RHEL dan Fedora sama-sama open source, namun Fedora lebih dikhususkan untuk menguji teknologi baru sebagai acuan RHEL untuk melangkah. Fedora menggunakan RPM Package Manager seperti RHEL dan ia memiliki Yum sebagai manajer paket. Fedora memiliki tujuan utama menyertakan free and open source software dalam distribusi dan menjadi pemimpin dalam teknologi itu. fedora dikenal sebagai distro yang menjadi pionir dalam penggunaan teknologi terkini.